Nama Kelompok
Hatta : XII-MIPA 2
1.
ALFIANA MASRUROH (04)
2.
ANNISA MUFIDAH (08)
3.
ANTOMA SUJATA (09)
4.
DYAH BINTI ASTUTI (16)
5.
PUTRI AYU L. (29)
6.
TROY NUGROHO M (36)
SOAL EDITORIAL
1. Kenaikan BBM kali ini hendaknya jangan
dipandang sebagai sebuah pencabutan subsidi, tetapi sebagai pengalihan subsidi,
dari subsidi harga ke subsidi langsung. Kalaulah sekarang masyarakat
bergejolak, itu adalah karena memang sudah sejak lama kita dininabobokan oleh
BBM yang murah, ketika barang dan jasa lainnya terus melambung.Opini penulis
dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ...
- Sekarang masyarakat bergejolak
karena pemerintah akan mencabut harga subsidi BBM.
- Pemerintah menaikkan harga BBM
sehingga masyarakat merasakan sulit dalam kehidupan.
- Masyarakat Indonesia sudah lama
dininabobokan dengan subsidi harga BBM yang murah.
- Kenaikan BBM kali ini
hendaknya jangan dipandang sebagai sebuah pencabutan subsidi.
- Harga barang dan jasa lainnya
melambung tinggi sejak pemerintah menaikkan harga BBM.
2. Kenaikan
BBM kali ini hendaknya jangan dipandang sebagai sebuah pencabutan subsidi,
tetapi sebagai pengalihan subsidi, dari subsidi harga ke subsidi langsung.
Kalaulah sekarang masyarakat bergejolak, itu adalah karena memang sudah sejak
lama kita dininabobokan oleh BBM yang murah, ketika barang dan jasa lainnya
terus melambung.
Masalah
dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ....
- pengalihan subsidi
- pencabutan subsidi
- kenaikan harga
- kenaikan BBM
- gejolak masyarakat
3.Perhatikan
tajuk berikut!
(1) Jika
kita bepergian saat ini, mau memilih transportasi apa pun penuh dengan
kekhawatiran. (2) Terbukti dalam beberapa pekan ini, kecelakaan beruntun
terjadi di semua jenis transportasi. (3) Pesawat terbang jatuh. (4) Kereta api
anjlok. (5) Bus tabrakan. (6) Lengkaplah sudah kecelakaan yang dikuatirkan
terjadi di negeri kita ini. (7) Masyarakat menjadi was-was jika bepergian
karena naik apa pun kemungkinan kecelakaan relatif tinggi.
Pada
kutipan tajuk tersebut penulis lebih berpihak kepada ....
- pihak penyedia transportasi
- pihak masyarakat
- pihak pemerintah
- pihak pengusaha
- pihak
pemakai transportasi
4.Perhatikan
tajuk berikut!
(1) Jika
kita bepergian saat ini, mau memilih transportasi apa pun penuh dengan
kekhawatiran. (2) Terbukti dalam beberapa pekan ini, kecelakaan beruntun
terjadi di semua jenis transportasi. (3) Pesawat terbang jatuh. (4) Kereta api
anjlok. (5) Bus tabrakan. (6) Lengkaplah sudah kecelakaan yang dikuatirkan
terjadi di negeri kita ini. (7) Masyarakat menjadi was-was jika bepergian karena
naik apa pun kemungkinan kecelakaan relatif tinggi.
Kalimat
fakta pada tajuk tersebut terdapat pada kalimat nomor ....
- (1), (2), (3), dan (6)
- (1), (3), (4), dan (7)
- (2), (3), (4), dan (5)
- (3), (4), (6), dan (7)
- (2),
(4), (5), dan (6)
5. Bacalah
kutipan tajuk rencana berikut!
(1) Kita
pertanyakan keseriusan pemerintah menyediakan infrastruktur dan sarana
transportasi publik, khususnya angkutan darat. (2) Sampai kini, belum terlihat
upaya signifikan ke arah itu. (3) Bahkan, kita melihat kemacetan parah setiap
saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta. (4) Kegagalan pemerintah di
sektor transportasi publik itulah pemicu konsumsi BBM semakin melonjak. (5)
Buktinya, sektor transportasi darat menyedot 90 persen BBM bersubsidi, mobil
pribadi mengonsumsi 53 persen dan sepeda motor 40 persen. (6) Menggunakan
kendaraan pribadi walau ongkos mahal menjadi pilihan efektif ketika solusi
alternatif bagi masyarakat tidak tersedia. (7) Kita ingatkan, jangan sampai
pemerintah ingin menghemat anggaran subsidi demi APBN lantas masyarakat
berkorban berkali-kali lipat karena kehilangan kesempatan peningkatan
produktivitas, akibat kelangkaan BBM yang merugi, melainkan secara umum
pertumbuhan ekonomi pun terhambat.
Masalah
dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ...
- Pemerintah tidak serius dalam
menyediakan infrastruktur dan sarana transportasi publik.
- Kegagalan pemerintah di sektor
transportasi publik memicu konsumsi BBM semakin melonjak.
- Kemacetan lalu lintas parah
terlihat pada setiap saat di kota-kota besar, khususnya di Jakarta.
- Pemerintah ingin menghemat
anggaran subsidi APBN, tetapi dalam kenyataannya malah sebaliknya.
- Pertumbuhan ekonomi terhambat
dan terjadi kelangkaan BBM karena pemerintah menaikkan harga BBM.
6. (1) Mari kita jadikan pasca-UN sebagai momentum berbenah.
(2) Sebagai bangsa pembelajar, (3) jangan lagi kita mendengar kabar serupa
tahun depan, (4) karena hakikat pembelajaran adalah dicapainya perbaikan, (5)
bukan pencapaian yang sama dengan kemarin, apalagi lebih buruk.
Kalimat ajakan yang terdapat dalam paragraf diatas ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7. Bacalah teks editorial berikut !
Meski lulus dengan
persentase tinggi, dari kawasan Indonesia timur masih timbul kerisauan tentang
bagaimana bersaing dengan lulusan asal Jawa. Ini kerisauan yang harus kita
pikirkan upaya mengatasinya. Sejumlah putra Indonesia timur, seperti dari Papua
atau NTT, berhasil menunjukkan intelegensia tinggi, seperti unggul dalam
olimpiade fisika. Tugas kita berikutnya, bagaimana kita menjadikan itu sebagai
pola, bukan kasus.
Kesimpulan yang tepat untuk teks editorial tersebut ...
a. Upaya menyamakan persaingan
lulusan Indonesia timur dengan Jawa
b. Lulus Indonesia timur
sangat berprestasi
c. Banyak ajang yang
berhasil dijuarai putra putri Jawa
d. Upaya pemerintah menjadikan
lulusan asal Jawa lebih maju daripada Indonesia timur
e. Menjadikan pola, bukan
kasus
8. Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama
ini diwacanakan, khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf
pendidikan di Tanah Air.
Antonim kata yang bercetak miring ...
a. Privat
b. Spesial
c. Umum
d. Personal
e. Seksama
9. Bacalah teks editorial berikut !
(1) Menyimak pernyataan di atas menguatkan apa yang selama
ini diwacanakan, khususnya saat UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf
pendidikan di Tanah Air. (2) Di wilayah barat, pendidikan relatif maju. (3)
Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara di kancah perguruan tinggi
terkenal. (4) Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin masuk PTN terkenal,
harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan lulusan setingkat dari
Jawa.
Kalimat opini terdapat dalam nomor ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 3 dan 4
Bacalah teks editorial berikut !
REFLEKSI HASIL UJIAN NASIONAL
Kelulusan ujian nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK di Merauke,
Papua, mencapai 95%. Hanya saja, hal itu dinilai bukan patokan kualitas
kelulusan. Hal itu tidak usah dibanggakan, ujar Kepala Dinas Pendidikan dan
Pengajaran Merauke Vincentius Mekiuw di Merauke, Sabtu (26/5). Menyimak
pernyataan di atas menguatkan apa yang selama ini diwacanakan, khususnya saat
UN tiba, yaitu adanya kesenjangan taraf pendidikan di Tanah Air. Di wilayah
barat, pendidikan relatif maju. Lulusan UN bisa langsung bersaing secara setara
di kancah perguruan tinggi terkenal. Sebaliknya, siswa dari Merauke, jika ingin
masuk PTN terkenal, harus matrikulasi satu tahun kalau mau setaraf dengan
lulusan setingkat dari Jawa.
10. Berdasarkan paragraf diatas tema yang tepat adalah
...
a. Kemanusiaan
b. Pendidikan
c. Sosial
d. Kebudayaan
e. Permasalah ekonomi
KUNCI JAWABAN
1.
D
2.
D
3.
E
4.
C
5.
A
6.
A
7.
A
8.
C
9.
B
10.
B